Ada rumor beredar tentang sebuah insiden yang diduga terjadi di jembatan
Pamban tentang sebuah peristiwa tragis dan memilukan. Seperti yang
dikutip dari
versesofuniverse.blogspot.com, salah satu versi diceritakan dibawah ini:
Ini adalah peristiwa yang terjadi saat India masih diperintah oleh inggris.
Jembatan Pamban ini terletak di Tamil Nadu, India. Di pintu masuk
jembatan, Anda dapat melihat gambar seorang pria menangis memegang
beberapa bagian tubuh manusia dekat dadanya.
Jembatan ini dibangun pada masa pemerintahan Inggris di India dan itu
dibangun sedemikian rupa sehingga bagian tengah jembatan dapat diangkat
dengan bantuan roda besar, sehingga kapal-kapal bisa dengan mudah lewat
di bawah jembatan. Di jembatan, terdapat jalan dan rel dibuat untuk
kereta dan kendaraan lain untuk melintas …
Seorang pria paruh baya ditunjuk untuk memutar roda naik dan turun
ketika kapal tiba. Setelah ia melihat kereta perlahan mendekat,
sementara ia menarik kembali jembatan setelah kapal berlalu di bawah.
Dia harus menarik kembali dengan cepat atau akan ada kecelakaan fatal
dan ribuan orang akan mati.
Saat itu anaknya berusia 9 tahun datang dengan makan siang. Ketika ia
melihat ayahnya berjuang memutar roda, ia lemparkan kotak makan
siangnya dan mulai membantu ayahnya untuk memutar roda untuk menempatkan
jembatan kembali. Tiba-tiba jari anaknya terjebak di dalam roda dan ia
mulai menangis. Pada saat ini jika ayahnya mencoba untuk menyelamatkan
anaknya, jembatan tidak dapat diturunkan kembali tepat waktu. Ayahnya
tidak punya pilihan lain selain mengabaikan tangisan anaknya. Dengan
segala kekuatannya dia terus menggulirkan roda untuk menurunkan
jembatan. Seiring roda bergulir, tangan dan tubuh anaknya pun perlahan
mulai masuk terjepit ke dalam mesin besar.
Air mata mengalir membasahi pipi ayahnya, tapi ia mengabaikan
tangisan anaknya. Jika ia mencoba untuk menyelamatkannya, kereta pasti
akan jatuh ke laut dan ribuan orang akan mati. Perlahan seluruh tubuh
anak itu jatuh ke dalam mesin dan ayahnya bisa mendengar
tulang-tulangnya pecah satu per satu, sampai terdengar suara keras,
kepala anaknya pun hancur.
Kereta api dengan ribuan penumpang perlahan-lahan berjalan di rel
jembatan yang telah diturunkan, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi
di sana.
Meskipun orang ini melakukan tugasnya dengan jujur, ia kehilangan
putra satu-satunya yang sangat ia sayangi. Dengan ratapan yang sangat
keras, dia menarik keluar bagian tubuh anaknya dari mesin dan
memegangnya dekat dengan dadanya dan menangis dengan sedihnya.
Pemerintah Inggris sangat menghormatinya dan dalam memori kejadian ini mereka menempatkan gambarnya di pintu masuk jembatan.
_______________________________________________________________________________________________
Kisah diatas tersebar di seluruh internet meskipun di berbagai forum
diskusi dikatakan cerita di atas adalah hoax. Jembatan membutuhkan dua
belas orang, enam di setiap sisi, secara manual mengoperasikan bagian
bergerak nya.. Juga, tidak ada gambar seperti yang disebutkan di pintu
masuk jembatan. Dan cerita ini juga tidak dikenal oleh penduduk setempat
sebagai fakta atau desas-desus dari generasi sebelumnya. Cerita diatas
tampaknya sepenuhnya diproduksi di internet.
Versi paling awal dikenal dari cerita muncul sebagai propaganda
Kristen, dan sejak itu cerita telah tersebar di banyak sekolah Katolik.
Propaganda mencoba untuk menarik kesamaan antara pengorbanan sang ayah,
yaitu anaknya, dan pengorbanan Tuhan Kristen dalam mengirim putranya
Yesus turun ke bumi. Propaganda itu sendiri, diciptakan pada tahun 2008,
tidak asli, dan didasarkan dari cerita sebuah film Ceko peraih nominasi
Academy Award tahun 2004, yang berjudul Most (di berbagai negara
berjudul The Bridge).