![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vnHv2jDQ6dfFZ_3JsSDQbfq_oZBsvxTpSqTJwGyLXzwOjRwnAf4H4EqLGz5ZJmZfiEBTqL2Y0MXQFkXVD0fKGu9nc42-mcDnvKjqIsyCpJ_zJTzYZaYv2chHPa8pch9rWmPhZQ21MvIWETBKu5_A19LCcq237xxlf8plA3h0AQ=s0-d)
Jika dikatakan “Hewan Pemangsa Manusia”, biasanya yang terlintas dalam
pikiran adalah singa, beruang atau carnivora-carnivora besar lainnya.
Tapi disini, justru yang diketengahkan adalah hewan-hewan kecil pemakan
manusia atau tepatnya serangga-serangga kecil pemakan manusia, dan
mereka memangsa manusia hidup-hidup …..
Meskipun biasanya lalat tertarik pada luka terbuka, urin atau feces, beberapa spesies lalat myiatik seperti Lalat Bot (
Dermatobia hominis), Lalat Tumbu (
Cordylobia anthropophaga) dan Lalat Sekrup atau screwfly (
Cochliomyia hominivorax)
dapat menyusupkan larvanya pada kulit yang tak terluka dan bahkan telah
dikenal untuk menggunakan tanah lembab dan lalat non-myiatic sebagai
agen vektor (pembawa) untuk larva parasit mereka.
Seperti yang dikutip dari
Alam Mengembang jadi Guru,
Larva-larva dari tiga jenis lalat diatas dijuluki sebagai larva pemakan
manusia. Bahkan nama ilmiah mereka seperti anthropophaga (bahasa
yunani) dan hominivorax (bahasa latin) jika diartikan memang berarti
pemakan manusia.
C. hominivorax adalah yang paling berbahaya diantara tiga lalat
diatas: memiliki rahang pemotong yang ia gunakan untuk “membor” hingga
ke tulang dan saraf, dan memasuki aliran darah, yang memerlukan
penggunaan teknologi pencitraan seperti CAT scan dan MRI untuk melihat
perluasan migrasi larva ini dan kedekatannya terhadap struktur-struktur
vital. Infestasi dan infeksi yang diakibatkan serta absesnya dapat
mematikan.
Cochliomyia hominivorax
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vIQRgxCvvwyQrFqZ_Lu1aztjKmK35AZALHZldSqPTszqrayrgo9uqqvsWBe84-2LfPpqIo8TRWHXhNT5nWf9Ok0_JxV4eHZMsXRUNnmGAYVJMaegjBlZeTGa81vISy8JSX7Qcvb4VPNm9hrixqCeoKkS5al4FtPY_i45LUoJEVUHTejlEyP8JJUQ=s0-d)
Dari semua serangga jahat bersayap yang makan tubuh kita, Lalat Screw,
atau tepatnya adalah larvanya (belatungnya) – adalah salah satu serangga
yang paling memuakkan dan paling berpotensi berbahaya yang dikenal
manusia.
Belatung memang ada yang bermanfaat dan merugikan, karena mereka
biasanya hidup dari jaringan yang mati dan membersihkan bakteri dari
luka terbuka.
Tapi belatung screwworm adalah binatang yang sama sekali berbeda.
Belatung ini juga doyan daging/jaringan mati, tetapi tidak hanya itu; ia
juga sangat doyan dengan jaringan hidup, mengebornya dan memakannya
dari dalam. Akhirnya menyebabkan luka yang mengerikan, diperparah oleh
kontribusi air liur beracun dari belatung itu sendiri, yang menyebabkan
kematian dari inangnya.
Lalat sekrup dewasa, bermata merah, menyimpan telur dalam setiap luka
terbuka di mana telur-telur itu akan menetas dalam hitungan jam dan
mulai melakukan tugas mereka: makan sampai tidak ada yang tersisa. Lalat
sekrup betina dewasa hanya hidup selama beberapa minggu, tapi selama
umur singkat nya itu, ia dapat meletakkan ribuan telur di
korban-korbannya; sampai 500 telur pada satu waktu. Jika lalat tidak
dapat menemukan luka terbuka untuk meletakkan telur-telurnya, mereka
mampu bertelur dalam lubang tubuh inangnya,seperti hidung dan telinga.
Kita hanya bisa membayangkan rasa sakit dan kebingungan yang disebabkan
oleh sekelompok belatung lapar jauh di dalam saluran telinga. Jenis
skenario yang film horor ingin tampilkan.
Orang yang kembali dari daerah tropis yang disukai oleh lalat sekrup,
seperti Kepulauan Karibia , Amerika Tengah dan Selatan, sering memiliki
ratusan belatung yang harus dikeluarkan dari luka dalam di sekitar
wajah dan kepala melalui pembedahan.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vijeT8UUt3dxXbEg8RCWOPecYAx3oije8tKZbB2kKt04J6saKscaBe5TpkN4T4jzDfCis6J6KXQ3PVJ7QOfi0wFw7RrM0pbiy0WePtl_yHodrSkqu2Uluz3wNVY2kCVOtONYj0SF2keyXsODEsXFdRD5ziWR51jkabDP0XdrPP7U5T1wloP9KEVw=s0-d)
Pada Abad Kesembilan Belas, sebelum siklus hidup dan efek infestasi
screwworm benar-benar dipahami, serangga ini menyebabkan ribuan kematian
di daerah-daerah miskin di dunia dan di tempat-tempat kotor seperti
koloni Perancis di Guyana. Tapi efek nyata yang paling dirasakan dari
screwworm adalah pada industri ternak di mana mereka telah menyebabkan
kerugian jutaan dolar akibat jutaan ternak yang mati atau terlalu
sakit-sakitan hingga nilai jualnya turun drastis.
Akhirnya, setelah muak dengan kerugian 500 juta per tahun, industri
ternak di Amerika Serikat bersama dengan para ilmuwan, menyusun rencana
licik untuk membatasi kemampuan lalat sekrup untuk berkembang biak. Ini
adalah rencana jangka panjang yang ongkosnya mahal. Idenya adalah untuk
melepaskan miliaran lalat non-subur (steril/mandul), agar kawin dengan
lalat liar di alam, sehingga tidak ada telur yang subur terproduksi.
Mereka mendalilkan bahwa jika cukup banyak lalat bisa disterilkan
(dibuat mandul), maka kemungkinan dua lalat subur kawin dan bertelur
subur akan menurun secara drastis, dan ini mengurangi ancaman bagi
ternak.
Ide ini telah terbukti berhasil selama beberapa dekade sehingga
Meksiko dan negara-negara Amerika Latin lain mengikuti ide ini, dengan
mendirikan pabrik-pabrik yang memandulkan lalat sekrup yang mereka
tangkap dari daerah mereka sendiri atau beli dari negara lain.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_s9Q40GyqIcZtUXEElhqqRNyDEZCNDhd--3Fc1LdCp0y1-Jtk-YcNsR028s2Fm_ZmwagHydrtpC3Gh-xwVV7Yyv8HITF4OuagVRZ8Gl2kwhVcswxz3jfD9Z4B5CQFfnDtbW_fb8aWnOCnyzn3brDA5flrecUlJsJ00uoSGzKu27EArG7no4J4JmBiOC3w=s0-d)
Pabrik-pabrik ini memiliki sistem keamanan yang sangat ketat. Karena
satu pabrik saja dapat berisi banyak miliaran belatung lalat sekrup yang
menunggu untuk “dimandulkan” dengan penyinaran (Sebuah pabrik Meksiko
dapat memandulkan 500 juta lalat dalam seminggu!). Bayangkan besarnya
bencana yang akan terjadi jika belatung-belatung ini dapat melarikan
diri sebelum dimandulkan dan menjadi lalat sekrup dewasa yang kemudian
menurunkan belatung-belatung baru yang normal. Orang-orang dan hewan di
desa-desa terdekat akan benar-benar menderita oleh predator kecil
bersayap ini, atau dimakan hidup-hidup sebelum mereka bisa melarikan
diri. Untuk mencegah hal ini terjadi, bersama dengan pintu ganda dan
jenis-jenis sistem keamanan lainnya, setiap pekerja diwajibkan untuk
mandi sebelum meninggalkan pabrik untuk memastikan tidak ada lalat
sekrup, pupa, atau terutama telur mikroskopis melarikan diri. Sebagai
tindakan pencegahan ekstra, pabrik-pabrik melepaskan 3 juta lalat mandul
per minggu ke daerah di sekitar pabrik.
Sebagian besar produksi pabrik disebarkan dari pesawat ke Amerika
Tengah, di mana lalat-lalat sekrup mandul dilepaskan dari beberapa ribu
kaki di atas. Beberapa ratus juta dari mereka melakukan pekerjaan dengan
baik dalam menetralisir ancaman dari belatung untuk ribuan mil persegi.
Lalat-lalat sekrup memang masih kawin dan pergi untuk bertelur, namun
telur-telur mereka tidak akan menetas dan segera ditepis atau diserap
oleh tubuh ternak atau hewan berdarah panas lainnya, tanpa konsekuensi
serius – dimakan belatung.
Cordylobia anthropophaga
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vnpsIGj7vxTP-8lnxudvoMrUGhW2aLm3aIi7U4-owWKr113W7Hnf1R_7hpYFgCPu8w6mEa1adDGZiYeH3K0wA4W1BWITXUxfpu9woqiMlej9HDwI3JmPpXFk8f7VhYyYVKjbx9V1UEnGeWteFIXIkO6lBphlb7wJ_sGANuYrDiqlqKrs41nX7xWho--o8=s0-d)
Cordylobia anthropophaga atau Lalat Tumbu atau Lalat Putzi adalah
spesies yang dapat ditemukan di Afrika Timur dan Tengah. Ini adalah
parasit mamalia besar (termasuk manusia) selama tahap larva nya. C.
anthropophaga telah endemik di daerah subtropis Afrika selama lebih dari
135 tahun dan merupakan penyebab umum dari myiasis pada manusia di
wilayah tersebut.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_smZLGq7HxKI2buFaO3dM3FBD0ehIXm7O6ysGnAELXrEaXn3z6MImw-GIolsqqletETr8ZPmE0UUdwQoRJRA81tRr1fS1N038Jqk8occmhC3uejt_jDxigd647wVnmpnLmiYqVLnCIUm_RVBSNqOf0QBGq7Vqnc28I-ciS1YrQI-xR_Jd8YOKhECg=s0-d)
Dokter Rodhain dan Bequaert menyimpulkan dari pengamatan mereka di
Kongo Free State, bahwa Cordylobia anthropophaga bertelur di tanah.
Larva mereka, yang dikenal umum sebagai Cayor Worms, merayap di atas
tanah sampai mereka kontak dengan mamalia atau manusia, menembus kulit
dan berbaring pada jaringan subkutan (bawah kulit), menyebabkan
pembentukan tumor. Saat mencapai pertumbuhan penuh, larva meninggalkan
inangnya, jatuh ke tanah, mengubur diri mereka sendiri di tanah dan ada
menjadi kepompong. Lalat ini dikatakan menjadi penyebab yang paling umum
dari myiasis manusia atau hewan di daerah tropis Afrika, dari Senegal
hingga Natal. Di wilayah Lower Katanga mana penyelidikan ini dibuat,
anjing tampaknya menjadi inang utama, meskipun larva Cordylobia
ditemukan juga di babi, monyet dan dua orang kulit putih. larva selalu
terlokalisasi pada bagian-bagian dari inang yang kontak langsung dengan
tanah.
Lalat Bot
(famili oestridae, genus dan spesies bervariasi)
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vwPRLBTMxnENkfgQ8kohciTve-88HnZ9r9XfkCWcRrPbbkpyAqq8kVvbdRwP1lqHvQWnAvb-rqIom6KL95jTbRMDhlpUhSzb3h_COGURfa9BaeiU9zmUkIqxztSVR6d1fooqf-0Cc6qJdfcuIFKqHBPDK8GT9hWFJoA3AfgUmbBVGtZL926PTuPvd6LW27NttKyvuGaIl0Hg7Wx8tHn8c5zEKzCA=s0-d)
Kebanyakan spesies ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan, beberapa
spesies ditemukan di seluruh dunia. Ada puluhan varietas Lalat Bot,
nama-nama mereka masing-masing disesuaikan dengan hewan sasaran
tertentu, mereka memiliki nama deskriptif menyenangkan seperti Lalat Bot
Perut Kuda, Lalat Bot Hidung Domba dan …….. hei, coba tebak. Salah
satunya disebut Lalat Bot Manusia.
Mereka masing-masing memiliki siklus reproduksi yang berbeda dan
rumit, yang semuanya berakhir dengan belatung gendut setengah inchi yang
tertanam dalam daging mahluk hidup, dan memakannya.
Lalat Bot perut Kuda misalnya, bertelur di rumput. Kuda makan rumput
dan telur tersebut yang kemudian menetas karena panas mulut kuda.
Setelah kuda menelannya dan masuk ke perut kuda, larva lalat ini mulai
menggali sarang di perut kuda dengan memakannya. mereka terus menggali
dan menjadi gemuk. Ketika mereka siap untuk menjadi lalat, mereka
tinggal terbang keluar dari lubang di perut kuda yang mereka gali/makan.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vAs_hotCWYeqXS406VlFAQvQ7bVCLYfGWMpXYbMtXRhA-JfLD11xk32btyQO56SjyHudnwI6i24reE509mAQK4Bo-5naEO2W7AHyTNYJp5OOLvYFvUEGSjdZXkosnMH4u5tqoK3PEWo7Jj5KihaH7VVMItrIM--YV9FvErRIzTXKICVG7h4aDnihZZgq1m_ngfJXuBQDAFvdmfc-TwsPL17KkslnY=s0-d)
Lalat Bot manusia bertelur pada lalat kuda atau nyamuk, sesuatu yang
akan mencoba untuk mendarat di tubuh manusia. Ketika nyamuk atau lalat
kuda yang membawa telur lalat bot ini kemudian mendarat di tubuh
manusia, telur juga mendarat pada manusia, yang kemudian menetas karena
panas tubuh. Larva ini kemudian masuk ke kulit dan hidup dibawah kulit
dimana mereka mulai makan. Mereka benar-benar memakan anda dari dalam.
Yang lebih menakutkan:
Dan lebih mengerikannya lagi adalah …. Larva ini dapat tumbuh di mana
saja di tubuh Anda, itu hanya tergantung pada di mana telur ini mendarat
atau terbawa angin. Yang bisa berakhir dengan Anda memiliki bilatung
gendut dalam saluran air mata Anda, atau bahkan otak Anda. Ya mereka
dapat bersarang dan memakan otak anda!
Sebuah larva lalat bot manusia , menggali ke dalam otak Anda . Memakan memori anda.
*
Myiasis adalah infestasi atau penyusupan parasit pada tubuh
mamalia/manusia oleh larva lalat (belatung) yang tumbuh dengan memakan
jaringan mamalia tersebut.
*Penggunaan istilah
Infestasi dan
Infeksi sampai
saat ini masih sering menjadi perdebatan para ahli, tetapi dari hasil
pertemuan terakhir penggunaan istilah Infestasi hanya digunakan untuk
golongan Artropoda dan Infeksi untuk Helminth dan Protozoa.
Terimakasih anda telah membaca artikel tentang Serangga-Serangga yang Memangsa Manusia Hidup-Hidup. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link https://inspirasime.blogspot.com/2014/08/serangga-serangga-yang-memangsa-manusia.html. Terimakasih atas perhatiannya.