Memahami Indonesia bukan hanya dengan sesuatu yang terlihat, karena ada
nilai nilai tak kasat mata yang semestinya bisa dimengerti secara
tersirat.
"Aku hanya ingin bicara dengan bahasaku sendiri, bukan dengan kata kata
yang sulit dieja. Dan aku hanya ingin mati di tanahku yang basah oleh
darah dan air mata para penjajah. Tanah Indonesia!"
Siumanlah dari pingsan berpuluh-
puluh tahun,
bangkitlah dari nyenyak tidur
panjangmu,
sungguh negeri ini adalah
penggalan surga.
Surga seakan-akan pernah bocor
dan mencipratkan kekayaan dan
keindahannya,
dan cipratan keindahannya itu
bernama Indonesia Raya.
Kau bisa tanam benih
kesejahteraan apa saja diatas
kesuburan tanahnya yang tidak
terkirakan.
Tidak mungkin kau temukan
makhluk TuhanMu kelaparan di
tengah hijau bumi kepulauan
yang bergandeng-gandeng
mesra ini.
Bahkan bisa engkau
selenggarakan dan rayakan
pengantin-
pengantin pembangunan lebih
dari yang bisa dicapai oleh
negeri-negeri lain yang
manapun.
Tapi kita memang telah tidak
mensyukuri rahmat sepenggal
surga ini. Kita telah
memboroskan anugerah Tuhan
ini melalui cocok tanam
ketidakadilan dan panen-
panen kerakusan..
By. Emha Ainun Najib penggalan syair beliau "renungan lir ilir"
Katanya Indonesia Ketinggalan Zaman dan Kampungan?
Aku pernah membayangkan, dulu ketika bapakku bertanya pada kakekku?
"Pak, apakah penjajahan selama 350 tahun itukah yang membuat bangsa kita
ini katanya menjadi ketinggalan jaman dan kampungan?"
"Ketinggalan jaman karena orang Indonesia tak pandai memasak daging sapi
dan kerbau menjadi steak..... Ketinggalan jaman karena orang Indonesia
tak tahu cara memasukan air yang mengalir dari dalam tanah dan celah
batu pengunungan ke dalam botol kemasan, atau sekedar meminumnya dari
keran.....Ketinggalan jaman karena orang Indonesia tidak tahu bagaimana
caranya mengubah batu menjadi permata".
"Kampungan karena orang Indonesia tak tahu cara mengantri.....Kampungan
karena orang Indonesia tak biasa membungkukan badan.....Kampungan karena
orang Indonesia selalu melihat kanan kiri ketika hendak menyeberang
jalan.....Kampungan karena orang Indonesia bukan pemakan
sayuran.....Kampungan karena orang Indonesia suka membuang sampah
sembarangan.....Kampungan karena orang Indonesia suka kekerasan tanpa
tahu cara berdamai.....
Kampungan karena orang Indonesia suka menerobos lampu
merah.....Kampungan karena orang Indonesia senantiasa menutup tubuh kita
dengan pakaian yang wajar dan tertutup.....Kampungan karena orang
Indonesia tak tahu cara membersihkan sayuran.....Kampungan karena orang
Indonesia tak punya taman.....Kampungan karena orang Indonesia panikan
karena gempa bumi dan gempuran lahar....."
"Benarkah begitu pak? Beri aku penjelasan! Agar kelak anak anakku tahu
kesalahannya, kenapa mereka memaksa menyipitkan mata, memancungkan
hidung, atau sekedar memutihkan kulit dengan berbagai macam cara hingga
tersiksa semata agar terlihat seperti orang Jepang dan Eropa, hingga
memujanya bak negeri impian".
Sejenak tak ada jawaban, hening.....Setelah itu sambil tersenyum perlahan kakekku menjawab pertanyaan bapakku....
"Nak, coba kau panjat gunung tertinggi di Republik ini. Lihat lalu
arahkan matamu ke kanan dan ke kiri, ada apa di sana? Namun jika kau tak
melihat apa apa, biar aku yang menjelaskan kenapa semua itu terjadi.
Palingkan tatapanmu ke ujung barat tanah rencong, lalu perlahan kau
alihkan ke Borneo, ke Sulawesi, ke Maluku, Hingga ujung timur Irian
jaya. Kemudian perlahan turunkan matamu ke bawah, dan lihatlah Nusa
tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Lombok, Bali, hingga ke Pulau Jawa.
Semua yang dibutuhkan oleh manusia di dunia ini nyaris terhampar dan
tersedia di negeri ini. Itulah makanya kenapa mereka para penjajah rela
mati ditusuk bambu runcing hingga matanya terbelalak.......Sampai sini
kau paham maksudku, nak?"
Saat kau lihat Indonesia dari Sabang Hingga Merauke. Inilah sedikit surga dari sejuta surga yang bisa kau lihat di dalamnya.
Rayuan Pulau Kelapa
Jika Kau Tanya Indonesia Ketinggalan Zaman?
Nak, Tuhan itu maha adil. Itulah kenapa Dia tidak mengajarkan kepada
kita orang Indonesia, agar pandai membuat steak ala Eropa atau Amerika.
Seperti mereka yang katanya mengaku modern. Tuhan melakukan itu agar
mereka tahu bahwa kita punya rendang dan rabeg yang tidak menimbulkan
kanker.
Nak, bukan karena kita orang Indonesia tak bisa mengemas air ke dalam
botol. Tapi karena minum air kendi itu lebih nikmat dan tak merusak alam
mu.
"Nak, Indonesia adalah permata nan indah. Tanpa harus menggali batu
untuk kau olah menjadi intan, emas, perak, dan berlian hingga
menghancurkan alamnya. Kecuali kau gunakan alakadarnya sekedar pemanis
tubuh agar terihat lebih cantik dan menawan....".
Jika Kau Tanya Indonesia Kampungan?
Jika kau tanya, kenapa orang orang di Indonesia sulit untuk mengantri?
Itu mungkin karena mereka menganggap bahwa negaranya terlalu luas. Dan
oleh karena itu mereka harus diajarkan bagaimana rasanya hidup di negara
yang sempit agar tahu bagaimana caranya tertib.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia tidak suka "membungkukan badan"?
Itu mungkin karena sesekali orang Indonesia butuh istirahat untuk
sekedar meluruskan badan. Karena kebanyakan orang Indonesia senang
bergotong royong. Dan sangat menghormati orang tuanya hingga sungkem dan
mengesot seperti yang kau lihat di keluarga keraton."
Jika kau tanya, tidak seperti orang Jepang, kenapa orang Indonesia suka menoleh ke kanan dan ke kiri saat menyebrang jalan?
Itu mungkin karena orang Indonesia sedang memperhatikan siapa tahu ada
seseorang yang perlu dipapah dan dibantu untuk menyebrang jalan.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia suka menerobos lampu merah sebelum hijau?
Itu mungkin karena orang Indonesia terbiasa bekerja keras ala
"Romusha". Sebab jika kau tak cepat maka telingamu akan pengang oleh
suara-suara aneh di belakangmu.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia katanya tak suka memakan sayuran layaknya orang Jepang?
Itu mungkin karena orang Indonesia sudah bosan dengan sayuran. Sebab di
Indonesia menanam sayur tak sesulit seperti di Jepang. Dimana saja kau
lempar benih sayur maka disitulah kau tuai hasilnya.
Jika kau tanya, kenapa orang di Indonesia suka membuang sampah sembarangan?
Itu karena mereka sangat hapal lagu Koes Plus sampai tahu bahwa tanah
dan airnya bisa merubah semua yang mereka buang menjadi tongkat, kayu,
dan batu jadi tanaman.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia suka kekerasan dan tak tahu cara berdamai?
Itu karena mereka sedang belajar memahami perbedaan ribuan bahasa,
budaya, dan tata cara. Agar mereka saling mengenal saudara setanah
airnya.
Jika kau tanya kenapa orang Indonesia senantiasa menutup tubuh kita dengan pakaian yang wajar dan tertutup?
Itu mereka lakukan karena nilai dan norma norma yang mereka pegang
teguh. Pun jika kau melihat mereka orang Indonesia yang separuh
bertelanjang itu semata karena adat dan budaya. Bukan telanjang yang
dibuat buat agar terlihat.
Jika kau tanya, kenapa orang Indonesia tidak tahu cara membersihkan sayuran? Itu karena mereka mengerti betul bahwa tanah dan airnya sangatlah bersih dan bening laksana air gunung yang mengalir.
Jika kau tanya, kenapa Indonesia tak punya taman? Itu karena orang Indonesia tahu bahwa Indonesia adalah ibu yang memiliki semilyar "paru-paru" dari segala taman taman di dunia.
Pesan Terakhir Sebelum Menutup Mata
"Oh iya nak, kelak katakan pada anak-anakmu, tak perlu jauh jauh pergi
ke Jepang, Korea atau ke Eropa untuk sekedar melihat putihnya salju,
cukuplah mereka datang ke puncak tertinggi Jaya Wijaya di tanah
Papua...Bisikan juga pada telinga mereka bahwa keindahan Carstensz
Pyramid jauh lebih indah dari gunung Fuji".
"Satu lagi nak, ajarkan kepada cucu cucuku nanti bahwa bunga melati
putih, bunga anggrek bulan, dan bunga padma raksasa, itu ternyata jauh
lebih indah dan wangi daripada bunga Sakura".
Cokelat - Bendera